Sebuah terobosan baru, dibuat pak SBY menyangkut cara cara pemilihan calon wakilnya. Bagi kebanyakan partai, cawapres diambil dari salah satu partai peserta koalisi, tapi pak SBY malah mencari figur non partai, tentu saja ini mengundang spekulasi analisis. Ada yang mengatakan,” jika cawapres dari partai peserta koalisi, padahal partai peserta koalisi tidak hanya satu, pasti debat kusirnya gak abis abis”. Tapi bagi saya jawaban SBY lebih menggembirakan, bahwa Negara bukanlah warisan nenek moyang, sehingga sangat tidak layak dan mengkhianati rakyat jika pemilihan figur Cawapres hanya berdasar bagi bagi kekuasaan. Kepentingan bangsa dan negara dari sisi efektifitas kerja kenegaraan dan profesionalitas sudah selayaknya harus diutamakan ketimbang kepentingan partai partai. Disinilah akhirnya SBY memilih Ekonom Boediono dengan segudang prestasi dan citra anti korupsinya.
Aku teriak ……Laanjuttkaaan…..!
Perbaikan ekonomi harus dilanjutkan…..
Penegakan hukum dan ham harus dilanjutkan…..
Pemebersihan korupsi tanpa pandang bulu harus dilanjutkan…..
Perbaikan kualitas pendidikan harus dilanjutkan. ….
Pemerataan kemakmuran rakya harus dilanjutkan….
Bagaimana dengan anda ?…silahkan tinggalkan komentar tapi dengan kata kata yang sopan…ya….
Mr Bas 
Tinggalkan komentar